Menikmati Indahnya dan Misteriusnya Gua Napalicin di Ulu Rawas

Senin, 04 Desember 2017 - 07:30 WIB
Menikmati Indahnya dan...
Menikmati Indahnya dan Misteriusnya Gua Napalicin di Ulu Rawas
A A A
PALEMBANG - Siapa yang tidak mengenal Gua Napalicin yang berada di daerah Kabupaten termuda Muratara, yang terletak di Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Muratara, Sumatera Selatan? Keindahan dan misteri yang tersimpan di dalamnya menarik siapa saja untuk berkunjung.

Konon, menurut legenda yang dipercaya warga setempat, dulunya bukit tersebut adalah sebuah kapal yang terdampar. Kemudian lewatlah seorang pengembara sakti bernama Serunting Sakti atau Si Pahit Lidah. Melihat ada kapal yang terdampar, Si Pahit Lidah berusaha untuk naik ke atasnya namun tidak berhasil. Si Pahit Lidah pun menggumam, dan kemudian gumaman (sumpah) itu membuat kapal berubah menjadi batu.

Goa Batu Napalicin yang berada pada ketinggian sekitar 20 meter dari jalan, di dalamnya terdapat lorong sepanjang lebih kurang 1,5 kilometer. Lorong itu menghubungkan empat bukit, Bukit Batu, Bukit Semambang, Bukit Payung, dan Bukit Karang Nato—orang setempat menyebutnya, Bukit Keratau.

Lorongnya tidak luas, hanya bisa dilalui dengan cara merunduk bahkan tiarap. Jarak bukit itu dari ibu kota kecamatan sekitar 12 km, melalui jalan darat maupun sungai. Hingga kini, di dalam gua batu masih tersimpan sejuta misteri.

Memasuki lorong-lorong gua, kelelawar beterbangan. Titik-titik air dari atas gua memberikan kesan mistis. Apalagi, sesekali kelelawar beterbangan. Pada beberapa bagian memang gelap sehingga warga setempat memasang beberapa obor bambu.

Di bawah cahaya temaram, keindahan berbagai sisi gua makin berbinar. Bahkan ketika kita akan menuju puncak gua Napalicin kita harus memanjat akar yang menjuntai kebawah, dan itu harus memiliki adrenalin yang kuat agar kita bisa menikmati keindahan yang ada dari puncak gua Napalicin tersebut.

Dan saat di puncak Gua Napalicin, terlihat berbagai bentuk pemandangan. Setidaknya kita butuh lebih dari empat jam untuk menikmati berbagai sudut gua.

Pada beberapa bagian, cahaya menembus gua, terutama antara bukti yang satu dengan bukit yang lain. Celah-celah batu membiaskan bentuk artistik. Setelah menikmati Gua Batu Napalicin, kita masih objek wisata Air Terjun Sungai Kerali (Desa Napalicin) dan Air Terjun Batu Ampar, Desa Kota Tanjung. Lalu di Sungai Rawas, yang berada di sisi Gua Napalicin, dapat digunakan untuk berarung jeram karena arusnya yang deras dan beberapa rintangan alami juga terdapat di sepanjang sungai.

Air terjun Batu Ampar adalah bebatuan dari napal yang terhampar secara bertingkat. Dulu, saat daerah itu masih alami, tempat tersebut sangat indah karena air terjunnya mengalir secara bertingkat-tingkat.

Di hamparan batu napal, terdapat lobang-lobang kecil. Ketika sungai pasang, napal bertingkat tadi tenggelam oleh air. Tapi ketika sungai surut, banyak sekali ikan yang terjebak di dalam lubang. Masyarakat sekitar tinggal menangkap ikan yang terjebak di dalam lubang itu. Objek wisata ini mungkin bisa dijadikan alternatif, terutama bagi yang hobi berpetualang di alam yang masih asri dan perawan.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1730 seconds (0.1#10.140)